Sejarah Sekolah Nasional KPS
Selama 48 tahun, keberadaan Sekolah Nasional KPS bermula dari upaya Pemerintah melalui Pertamina DAK pada tahun 1976 untuk meningkatkan produksi migas di wilayah Kalimantan Timur. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menggandeng mitra kerja asing (Kontraktor Bagi Hasil/KPS) di bidang migas, di antaranya:
Total EP Indonesie (Perusahaan Migas asal Prancis)
Union Oil 76 (Perusahaan Migas asal Amerika Serikat)
Huffco Indonesia Company (Perusahaan Migas asal Amerika Serikat)
Shell Oil Company (Perusahaan Migas asal Belanda dan Inggris)
Amoseas (American Overseas Petroleum Limited)
Perusahaan-perusahaan asing tersebut mempekerjakan tenaga profesional nasional yang didatangkan dari luar Kalimantan, terutama dari kota-kota besar di Pulau Jawa. Untuk menjaga produktivitas tenaga kerja profesional ini, lima perusahaan tersebut menyediakan fasilitas pendidikan bermutu bagi keluarga karyawan mereka.
Awal Berdirinya Sekolah Nasional KPS
Pada tahun 1976, Yayasan Sekolah Nasional Kontraktor Bagi Hasil (YSN KBH) didirikan dengan tujuan menyediakan fasilitas pendidikan bagi anak-anak karyawan perusahaan. Pada masa awal pendiriannya, siswa yang membutuhkan pendidikan dasar dititipkan di Yayasan Patra Darma, yang menjadi mitra pendidikan sementara.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan fasilitas pendidikan mandiri, pada tahun 1978 Yayasan mendirikan Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) Nasional KPS. Perkembangan ini menunjukkan komitmen YSN KBH dalam memberikan akses pendidikan yang berkualitas bagi keluarga karyawan.
Komitmen tersebut semakin nyata dengan berdirinya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nasional KPS pada tahun 1981. Pada tahun yang sama, Yayasan melakukan perubahan nama menjadi Yayasan Sekolah Nasional Kontraktor Production Sharing (YSN KPS) untuk mencerminkan identitas baru yang lebih relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat sekitar.
Sejak saat itu, Sekolah Nasional KPS terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu institusi pendidikan yang unggul, melayani kebutuhan pendidikan tidak hanya bagi anak-anak karyawan tetapi juga masyarakat luas.
Kerja Sama dan Perkembangan Yayasan
Pada periode 1981–2004, YSN KPS bekerja sama dengan Yayasan Perguruan Cikini Jakarta untuk penyediaan tenaga pengajar. Awalnya, siswa Sekolah Nasional KPS hanya berasal dari keluarga pegawai KPS. Namun, sejak tahun 2014, sekolah ini mulai membuka penerimaan siswa dari kalangan umum, khususnya warga Balikpapan.
Kerja sama dengan Universitas Negeri Malang pada tahun 2004–2010 dilakukan untuk mendukung kemandirian manajemen yayasan. Kepengurusan yayasan awalnya dikelola oleh pejabat personalia PT. Pertamina hingga tahun 1995. Setelah itu, kepengurusan bergantian setiap dua tahun di antara Total EP Indonesie, Chevron Indonesia Company, dan Vico Indonesia Company hingga tahun 2018. Sejak 2021, yayasan dikelola secara mandiri oleh tenaga pendidik internal Sekolah Nasional KPS.
Prestasi dan Kualitas Pendidikan
Prestasi dan kualitas Sekolah Nasional KPS sejak awal berdirinya terus menjadi barometer pendidikan bermutu di Balikpapan. Dengan moto utama, “Kami bekerja untuk generasi yang akan datang”, Sekolah Nasional KPS telah mencatatkan berbagai prestasi gemilang yang turut mewarnai kualitas pendidikan di Kota Balikpapan dan Kalimantan Timur.
Selama hampir lima dekade, Sekolah Nasional KPS telah membuktikan dedikasi dan komitmennya dalam memberikan pendidikan berkualitas tinggi bagi generasi muda. Perjalanan ini menjadi salah satu bukti nyata kontribusi sektor pendidikan dalam mendukung pembangunan daerah dan nasional.
DEWAN PEMBINA YSN-KPS BALIKPAPAN PERIODE TAHUN 2021-2025
Hendy Wismayandi
Ketua Dewan Pembina
Untung Azhari
Anggota Dewan Pembina
Riswandi
Anggota Dewan Pembina
Dewan Pengurus YSN-KPS Balikpapan Periode 2021-2025
Rawuh Rudiatmoko
Ketua Yaysan
Suradi Masikki
Sekertaris Yayasan
Mirna Tanti Asih
Bendahara Yayasan
